Kalau Anda pernah dengar istilah ”Mati Gaya”, maka ada baiknya Anda juga mengenal istilah ini: “Mati Motivasi”. Dari kalimatnya mungkin Anda sudah bisa menebak maknanya, yakni menggambarkan kondisi ketika orang mengalami keadaan dismotivasi yg benar-benar parah. Hal ini sangat erat kaitannya dengan masalah pengelolaan atau Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Dalam artikel ini saya akan memberikan contoh kasus terkait dengan Mati Motivasi ini. Tujuannya bukan bagaimana membuat orang menjadi dismotivasi, tetapi sebaliknya bagaimana upaya agar orang menjadi lebih termotivasi, sehingga dia mampu mengeluarkan seluruh potensinya demi kebaikan dirinya sendiri, perusahaan tempatnya bekerja, bagi keluarganya atau bagi orang lain. Bagi organisasi atau perusahaan, artikel ini bisa menjadi sedikit masukan dalam rangka pengelolaan atau Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan kasus yg dialami teman saya. Jadi, hal ini sangat riil atau, katakanlah, kisah nyata.
Kisah Nyata: ”Mutiara Bersinar di Rumah Tetangga”
Teman saya, sebut saja ”Si Mano”, mempunyai beberapa anak buah di tempatnya bekerja. Sebut saja perusahaan itu ”PT. Om Ni”. Ketika bekerja di PT. Om Ni, anak buah Si Mano ini bisa dibilang tidak menunjukkan prestasinya. Loyalitasnya juga sangat rendah. Bahkan mungkin sangat loyo. Tidak bergairah, apalagi berprestasi. Mereka menagalami Mati Motivasi atau menderita dismotivasi yg sangat parah. Penginnya hanya keluar dari PT. Om Ni saja. Kelihatannya SI Mano mengalami masalah terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) -nya. Yang terjadi kemudian adalah sebagian anak buah Si Mano tadi keluar dan mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Apa kemudian yg terjadi dengan mantan anak buah Si Mano ini di tempat kerjanya yg baru? Mau tahu?
BERSAMBUNG.....
Dalam artikel ini saya akan memberikan contoh kasus terkait dengan Mati Motivasi ini. Tujuannya bukan bagaimana membuat orang menjadi dismotivasi, tetapi sebaliknya bagaimana upaya agar orang menjadi lebih termotivasi, sehingga dia mampu mengeluarkan seluruh potensinya demi kebaikan dirinya sendiri, perusahaan tempatnya bekerja, bagi keluarganya atau bagi orang lain. Bagi organisasi atau perusahaan, artikel ini bisa menjadi sedikit masukan dalam rangka pengelolaan atau Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan kasus yg dialami teman saya. Jadi, hal ini sangat riil atau, katakanlah, kisah nyata.
Kisah Nyata: ”Mutiara Bersinar di Rumah Tetangga”
Teman saya, sebut saja ”Si Mano”, mempunyai beberapa anak buah di tempatnya bekerja. Sebut saja perusahaan itu ”PT. Om Ni”. Ketika bekerja di PT. Om Ni, anak buah Si Mano ini bisa dibilang tidak menunjukkan prestasinya. Loyalitasnya juga sangat rendah. Bahkan mungkin sangat loyo. Tidak bergairah, apalagi berprestasi. Mereka menagalami Mati Motivasi atau menderita dismotivasi yg sangat parah. Penginnya hanya keluar dari PT. Om Ni saja. Kelihatannya SI Mano mengalami masalah terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) -nya. Yang terjadi kemudian adalah sebagian anak buah Si Mano tadi keluar dan mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Apa kemudian yg terjadi dengan mantan anak buah Si Mano ini di tempat kerjanya yg baru? Mau tahu?
BERSAMBUNG.....
No comments:
Post a Comment